Lagi, lagi dan lagi muncul kasus bom bunuh diri di negeri ini. Kali ini lokasinya di sebuah masjid di Cirebon. Di saat Salat Jumat tengah berlangsung, sebuah ledakan keras terjadi dan melukai puluhan orang di dalam masjid tersebut. Korban yang kebanyakan anggota kepolisian itu pun langsung berhamburan keluar dari masjid dalam kondisi tubuh yang penuh luka dan darah. Sementara itu, di dalam masjid tergeletak sesosok mayat pria dalam kondisi tubuh yang hancur tetapi wajahnya masih utuh. Pria inilah yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri.
Kasus bom bunuh diri ini sebenarnya masih terus diselidiki oleh pihak berwajib mengenai pelaku serta motif dibalik tindakannya tersebut, tetapi ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan dari permasalahan ini. Pertama, apa yang sebenarnya ada di pikiran pria tersebut saat akan melakukan bom bunuh diri? Apa tujuannya? Bukankah itu merupakan tindakan yang hanya akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain? Kedua, mengapa ia harus melakukan tindakan tidak terpuji tersebut di tempat ibadah?
Kasus bom bunuh diri di Cirebon ini bukanlah yang pertama di Indonesia. Berbagai kasus serupa pernah terjadi di berbagai daerah di negeri ini. Para pelaku melakukan tindakan bom bunuh diri tanpa memandang orang lain yang ada di sekitar mereka. Mereka juga bahkan tidak peduli dengan tubuh mereka sendiri. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, tindakan bom bunuh diri di Cirebon ini dilakukan di tempat ibadah. Sungguh miris melihat tindakan yang tidak bermoral dari si pelaku. Tindakannya menunjukkan kemerosotan moral yang ada di bangsa ini. Bangsa ini memang tengah mengalami banyak masalah, baik politik, ekomoni, dan sebagainya. Rakyat pun telah melakukan banyak cara dalam mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kinerja pemerintah maupun aparat negara. Jika memang tindakan pelaku bom bunuh diri di Cirebon kali ini didasarkan sebagai bentuk protes atas pemerintah (secara khusus kepolisian), seharusnya tidak dilakukan dengan cara bom bunuh diri. Dengan alasan apapun tindakan ini hanya akan meresahkan masyarakat serta mengganggu kedamaian hidup di negeri ini.
Oleh karena itu, baik rakyat maupun pemerintah semestinya harus saling memahami posisi dan tanggung jawab masing-masing dalam kehidupan bernegara. Selain itu, sebisa mungkin masing-masing pihak menghindari praktek-praktek yang akan memunculkan protes maupun amarah serta gangguan bagi pihak lainnya. Di samping itu, pembinaan moral tiap individu di negeri ini juga perlu dibangun. Karena semua tindakan yang dilakukan manusia, baik dan buruk, sangat dipengaruhi oleh moral yang dimilikinya. Pembinaan dari segi edukasi juga cukup penting karena jika dipadukan dengan moral yang baik, maka akan membentuk pola pikir yang sehat serta lebih terarah dalam mencari jalan keluar dari setiap masalah. Dengan demikian, diharapkan kasus-kasus yang tidak bermoral, khususnya bom bunuh diri, tidak terjadi lagi di negeri ini.